Selasa, 16 Januari 2018

Istilah Pamali

Dalam istilah Sunda, Pamali bukanlah sebuah nama seorang bapak yg bernama Mali, kemudian dipanggil PaMali,

Pamali adalah sebuah kata larangan yg biasanya diberikan oleh orang tua kepada anaknya.
Pamali memiliki arti Dilarang,  larangannya ini lebih mengandung unsur kepercayaan orang tua zaman dahulu yg diturunkan kegenerasi berikutnya atau ada juga yg menganggap itu hanya mitos.

Adapula yg mengartikan bahwa Pamali itu Dosa, tapi banyak yg tidak setuju karna jika Dosa itu harus sesuai dengan larangan agama yg Dalilnya jelas tertera di Al-Qur'an atau ada perintah Ulama, sedangkan jika Pamali hanya sebatas kepercayaan dan mitos saja.

Contoh penggunaan kata Pamali dalam bahasa Sunda Tangerang, Saya waktu kecil sering diperingati seperti ini : "Ulah nyekelan Sirah Pamali, (jangan memegang kepala itu Pamali/dilarang)" "Ulah ngalanggir Pamali ( Ngalanggir : posisi tidur tengkurap dgn kedua kaki diangkat keatas)"
Dan masih banyak lagi larangan lainnya.

Di zaman yg modern ini, banyak yg sudah tidak percaya lagi dgn istilah Pamali, karna memang ada beberapa larangan Pamali yg menyimpang dari ajaran agama ada juga yg menganggap itu hanya mitos.

Namun secara pribadi tanpa jauh2 membahas dalilnya apa atau mengungkap apa itu sekedar mitos, jika yg melarang atau mengatakan Pamali itu orang yg lebih tua maka saya lebih memilih untuk mengikutinya, kanapa? Karna lebih ke cara saya menghormati apa yg mereka katakan (orang tua), karna meskipun itu sekedar mitos pasti ada sisi baiknya dari pelarangan yg orang tua kita lakukan hanya penyampaiannya saja yg berbeda, maka kita menanggapi dan meyakininya pun jangan ditelan mentah2 tapi coba digali kembali contohnya didalam larangan "Ulah Ngalanggir Pamali, jangan tidur tengkurap dgn kedua kaki diangkat, mungkin sisi baiknya jika kita lakukan itu maka perut kita akan sakit, dll.
Dan contoh lainnya dalam kalimat "Ulah nangtung dilawang Pamali, ke hese menang jodoh" (jangan berdiri dipintu Pamali, nanti susah dapet jodoh) ketika ada kata larangan dari orang tua seperti itu lebih baik kita lakukan saja dulu jangan malah membantah atau mengajaknya berdebat kenapa itu dilarang yaitu yah jangan berdiri dipintu, karna memang mungkin menghalangi orang yg mau lewat maka Pamali/Dilarang, dan masalah jodoh, mungkin arti lebih dalamnya jika kita hanya berdiri dipintu, dan tidak mau berusaha mencari serta meminta kepada yg pemberi jodoh maka yah akan susah mendapatkan jodoh.

Apakah kalian pernah mengalami hal tentang larangan Pamali, dari orang tua kalian?
Lalu, bagaimana pendapat kalian?


MANG ATANG (MASKOT AING TANGERANG)

kata "Mang" dipake Masyarakat Sunda Tangerang jang sebutan ka jelama usia paruh baya alias kolot teuing teu ngora teuing teu, &quo...