*10 Fakta seputar Bahasa Sunda Tangerang.*
Apakah kalian memikiki Saudara, Kerabat, atau bahkan Mantan orang Sunda Tangerang? Jangan kaget dan heran yah jika Orang Sunda Tangerang menggunakan kosakata bahasa Sunda yang berbeda dengan Sunda di wilayah Jawa Barat pada umumnya. Berikut ini 10 Fakta seputar Sunda Tangerang :
1.Bahasa Sunda yang digunakan oleh masyarakat Tangerang tidak menggunakan sistem UUBS (Undak Usuk Basa Sunda) atau tingkatan dalam bahasa Sunda. Bahasa Sunda Tangerang lebih demokratis dan egaliter, tidak terlalu memisahkan dan menggunakan kosakata berbeda ketika berbicara dengan keadaan marah, berbicara ke sebaya, dan berbicara kepada orang yang punya pangkat, atau yg harus dihormat.
2.Sunda Tangerang tidak menggolongkan tingkatkan bahasanya kedalam tiga tingkat yg terdapat pada sistem UUBS yaitu Kasar, Loma, dan Lemes/Hormat.
Sunda Tangerang hanya memisahkan kosakata yang sopan/formal dan tidak sopan/tidak formal.
3.Penggunaan kata 'Aing' dan 'Sia' sangat populer di Sunda Tangerang kata 'Aing' dan 'Sia' sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, akan tetapi tidak digunakan ke orang yg lebih tua karna dianggap kurang sopan, tapi kosakata lainnya seperti, Euweuh, Dahar, Loba, Ngomong dll. Tetap digunakan baik berbicara ke sebaya maupun ke orang yg lebih tua.
4.Orang Sunda di wilayah Jawa Barat beropini Sunda Tangerang merupakan Sunda Kasar dan tidak beraturan, begitu pula dengan orang Sunda Tangerang yg beropini Sunda di wilayah Jawa Barat memiliki aturan yg rumit dan terdapat kosakata yg sulit dipahami. Akan tetapi opini ini timbul karna terlalu membandingkan Sunda di wilayah Jawa Barat dengan Sunda di daerah Tangerang, semestinya budaya dan bahasa tidak perlu dibanding-bandingkan antar daerah satu dengan daerah lainnya karna setiap daerah memiliki keanekaragaman dan keunikan budaya dan bahasanya masing-masing. Tidak ada budaya dan bahasa yg lebih bagus dan yg lebih jelek tetapi semua memiliki keunikannya masing-masing.
5.Berdasarkan sejarah, di tahun 1500 an terdapat Naskah Sunda Kuna yg menunjukan bahwa bahasa Sunda pada saat itu sangat demokratis dan egaliter, bahkan dalam dalam salah satu skrip naskah (Para Putera Rama dan Rawana) menggunakan kata 'Siya / Sia' dan 'Aing' dipakai untuk berdo'a kepada yg maha kuasa. Tingkatan bahasa dalam bahasa Sunda Sunda di buat pada tahun 1700 an, tingkatan ini dipengaruhi oleh kerajaan Mataram yang saat itu berhasil menguasai kerajaan Sunda/Galuh. Sedangkan diwilayah Banten khususnya Tangerang tidak terpengaruh oleh tingkatan bahasa yg diterapkan oleh Mataram. Sehingga ada yg menilai bahwa Sunda Tangerang merupakan Sunda Kolot/Sunda Asli yg tidak terpengaruh oleh tingkatan bahasa yg dibuat oleh Mataram dan dikukuhkan oleh kolonial Belanda ini.
6.Masyarakat Sunda Tangerang memiliki keunikan Kosakata dan Dialek/logat tersendiri, jika masyarakat Sunda Priyangan memiliki Dialek yang Rendah dan berayun-ayun, sedangkan Masyarakat Sunda Tangerang memiliki Dialek yang Tinggi dan berliuk-liuk.
7. Kata 'Jasa' (Banget/Sangat), 'Pohara' (Luar Biasa), dan Hees (Tidur) Merupakan contoh beberapa kosakata yang kerap digunakan oleh masyarakat Sunda Tangerang tetapi jarang atau hampir tidak pernah digunakan oleh masyarakat Sunda di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
8. Walau kerap disebut Sunda nya Masyarakat Tangerang Sunda Kasar, tapi dalam kontek percakapan sehari-hari dengan teman akrab atau dalam keadaan bercanda bahkan marah, Masyarakat Sunda Tangerang khususnya kalangan pemudanya sangat minim menggunakan kata hewan seperti 'Anj*ng' atau 'Any*ng'.
9. Di penghujung tahun 2017, terdapat sekumpulan Pemuda Sunda Tangerang yang menciptakan wadah untuk bergerak melestarikan budaya dan bahasa Sunda Tangerang, Wadah ini mereka namai 'Aing Urang Sunda Tangerang' atau yang disingkat menjadi *Aing Tangerang*. Di pertengahan 2018 wadah ini mampu mengumpulkan anggota dan mambuat wadahnya menjadi badan hukum Yayasan Sosial/Kebudayaan, Kemanusiaan, dan Kegamaan, serta memiliki SK Kemenkumham. Gerakan Aing Tangerang ini memiliki beberapa tujuan diantaranya Membuat Bahasa Sunda Tangerang kembali digunakan oleh masyarakat Sunda Tangerang khususnya kalangan pemuda yang saat ini sudah mulai meninggalkan bahasa daerahnya sendiri.
Membuat masyarakat Sunda Tangerang bangga akan bahasa asli daerahnya sendiri. Dan dapat mewadahi Masyarakat Sunda Tangerang agar bisa bersama-sama melestarikan budaya dan bahasa Sunda Tangerang.
10. Yayasan Aing Tangerang memiliki berbagai kegiatan seperti mengenalkan dan mempopulerkan kosakata Sunda Tangerang melalui Media Sosial, Merchandise, dan Grup Forum Masyarakat Sunda Tangerang. Melestarikan kesenian Sunda dengan membuat acara pentas kesenian Sunda yg bekerja sama dengan para pelaku Seniman Sunda serta para paguyuban warga Sunda.
Melakukan kegiatan sosial dengan memberdayakan Masyarakat Sunda Tangerang dibidang usaha kreatif.
Melakukan kegiatan kemunusiaan dengan melakukan santuan yatim piatu dan duafa serta kegiatan bedah rumah tak layak di sekitar Tangerang.
Melakukan kegiatan keagamaan dengan ikut serta dalam acara Pengajian, Peringatan Hari Besar Islam, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Mari dukung gerakan Aing Tangerang dalam melestarikan budaya dan bahasa Sunda Tangerang.
*Muhamad Nur, SS. (kang Udel)*
Pendiri dan Ketua Umum Aing Tangerang
*Silahkan sebarkan pesan ini agar masyarakat umum mendapatkan informasi tentang Sunda Tangerang.*
SUNDA TANGERANG BANGKIT...
SUNDA TANGERANG UNIK...
SUNDA TANGERANG ULAH SAMPE LEUNGIT...!!