1. ARTI NAMA : MANG ATANG
'Mang' berasal dari kependekan kata 'Mamang' (dalam bahasa Indonesia Paman/Om) Istilah 'Mang atau Mamang' ini merupakan istilah yg sangat familiar bagi masyarakat Sunda Tangerang, kami biasa memanggil lelaki paruh baya dengan sebutan 'Mang' baik yg sudah dikenal maupun belum diketahui namanya. Panggilan nama 'Mang' menimbulkan efek keakraban kepada lawan bicara, bahkan kita biasa memanggil tukang dagang pun dgn sebutan 'Mang' contoh : "Mang... Sabarahaan ieu Mang"
Nama sebutan 'Mang' ini diambil karna terbukti sangat familiar dan menimbulkan nuansa keakraban bagi warga Sunda Tangerang.
Atang merupakan sebuah nama yg lagi-lagi familiar juga ditelinga masyarakat Sunda Tangerang, terdapat banyak nama yg Sunda Jasa/banget seperti, Asep, Aceng, Dadang, Atang, dan nama lainnya.
Selain nama khas Sunda, 'Atang' ini juga merupakan singkatan dari kata 'Aing Tangerang', nama Aing Tangerang selaku wadah yg berperan aktif melestarikan budaya dan bahasa Sunda Tangerang disingkatkan menjadi sebuah nama 'Atang'.
Dari penjabaran diatas maka, nama Maskot Aing Tangerang diberi nama 'Mang Atang'
2. ARTI DESIGN/MODEL
Iket Kepala Hitam, Iket kepala identik terhadap masyarakat Sunda diberbagai daerah baik di daerah Jawa Barat maupun Banten, Terdapat berbagai jenis Iket yg memiliki arti dan makna serta iket dengan khas corak batik berbagai daerah masing-masing.
Aing Tangerang sendiri memilih iket kepala berwarna hitam agar menggambarkan simbol masyarakat Sunda umumnya dan iket kepala model depannya mengarah ke bawah memiliki arti kalangan rakyat. Serta pemberian logo Aing Tangerang dikedua sisi iket sebagai simbol Iket khas masyarakat umum Sunda Tangerang yg diwadahi oleh Aing Tangerang.
Kaos Hitam depan bertuliskan Aing Tangerang dan Belakang bertuliskan Mang Atang.
Pada umumnya masyarakat Sunda menggunakan Pangsi, baju khas masyarakat Sunda. Namun dalam hal ini maskot Aing Tangerang menggunakan kaos sederhana yang merupakan kaos produk unggulan dari Outlet Aing Tangerang, selain itu penggunaan kaos mensimbolkan kesederhanaan dan modern, dikarnakan target pelestarian budaya dan bahasa Sunda Tangerang oleh Aing Tangerang ini merupakan kalangan generasi milenial atau kalangan anak muda maka penggunaan kaos lebih efektif untuk digunakan. Dimana dalam kaos tersebut Outlet Aing Tangerang memproduksi dengan mencetak berbagai kosakata sebagai designnya sehingga kaos ini pula bisa dijadikan media sebagai program melestarikan bahasa khas Sunda Tangerang.
Celana hitam, merupakan celana yg mayoritas digunakan oleh masyarakat Sunda, setelan Baju Pangsi yg merupakan pakaian adat masyarakat Sunda memiliki celana berwarna Hitam dan di era modern saat ini penggunaan celana hitam masih sering dipakai baik untuk kagiatan formal maupun tidak formal. Sehingga celana warna hitam digunakan dalam maskot Aing Tangerang agar mecerminkan kebiasaan mayoritas lelaki paruh baya di masyarakat Sunda Tangerang yg kerap mengenakan celana hitam.
Sandal Jepit, Selain jenis iket bagian depannya merujuk kebawah yg mengartikan sebagai iket kalangan rakyat, sendal jepit juga mensimbolkan rakyat atau masyrakat Sunda Tangerang pada umumnya. Masyarakat Sunda Tangerang dalam aktifitas kesehariannya biasa menggunakan sendal jepit sebagai alas kaki, bahkan di zaman modern ini, popularitas sendal jepit semakin meningkat, yg dulunya dipakai sbg alas kaki rakyat biasa kini sudah dipasarkan ke mancanegara dengan harga mencapai $20.
Filosofi sendal jepit ini pula yg ingin diterapkan oleh Aing Tangerang, bagaimana kebudayaan dan bahasa khas Sunda Tangerang yg dulunya dianggap biasa saja kini mulai coba diangkat dan ditingkatkan sehingga memiliki nilai-nilai yg tinggi dimata dunia.