Senin, 19 Maret 2018

FKS AING URANG SUNDA TANGERANG

Forum Komunikasi & Silaturahmi (FKS) “AING URANG SUNDA TANGERANG”
Sebuah awal gerakan pelestarian kebudayaan lokal dan Bahasa Ibu (Sunda Tangerang).

Dikutip dari Wikipedia Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama; secara harafiah mother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka.

Di Tangerang, terdapat berbagai Bahasa Ibu yang digunakan oleh warganya, bahasa tersebut yaitu: Bahasa Sunda, Bahasa Betawi, dan Bahasa Jawa. Bahasa Sunda Tangerang  merupakan Bahasa Ibu yang digunakan oleh warga Sunda Tangerang yang memiliki keunikan kosakata dan dialek/logatnya tersendiri yang cukup berbeda dengan Sunda Priangan dan sekitarnya. Namun sayangnya, karna perkembangan zaman, semakin lama Sunda Tangerang mulai ditinggalkan oleh warganya sendiri terutama kalangan pemuda, mereka lebih bangga menggunakan bahasa zaman now atau bahasa gaul yang menurut mereka itu terdengar lebih modern sedangkan Bahasa Ibu mereka sendiri ditinggalkan karna alasan tidak gaul, kurang enak didengar, dan terkesan kampungan. Selain itu mereka juga sudah tidak lagi mengenal kebudayaan lokalnya sendiri karna sudah dipengaruhi oleh kebudayaan dari luar yang diperolehnya dari lingkungan pergaulan dan gadget yang digunakan setiap hari.

Menaggapi permasalahan dimana kebudayaan lokal dan Bahasa Ibu Sunda Tangerang sudah mulai ditinggalkan, maka beberapa pemuda Sunda Tangerang yang menamai tim nya yaitu ‘Aing Tangerang’ membuat sebuah gerakan pelestarian Sunda Tangerang, gerakan ini merupakan gerakan pelestarian kebudayaan lokal dan Bahasa Ibu Sunda Tangerang dengan kegiatan yang menarik, kreatif, dan positif.

“Beberapa kegiatan yang kami lakukan seperti membuat sebuah akun media sosial ‘Aing Tangerang’ sebagai platform kami melestarikan Bahasa Ibu Sunda Tangerang tujuannya agar lebih mudah diterima khususnya oleh para pemuda, jadi kami sebisa mungkin membuat konten yang menarik sehingga bisa diminati oleh kalangan muda, kemudian kami juga membuat merchandise seperti Kaos, Topi, Pin, Sticker dll sebagai salah satu media untuk mempopolerkan kosakata khas Sunda Tangerang. Selain itu, kami juga membuat wadah bagi siapapun yang ingin turut serta bersama kami melestarikan budaya dan bahasa Sunda Tangerang dan wadahnya ini kami namai “Forum Komunikasi & Silaturahmi (FKS) Aing Urang Sunda Tangerang”. Ujar Kang Udel yang merupakan salah satu founder Aing Tangerang.

Pada hari minggu 18 Maret yang lalu telah diadakan acara Kopdar yang pertama bagi FKS Aing Urang Sunda Tangerang, Kopdar yang dilakukan disore hari ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak kecil, pemuda hingga orang tua, acara Kopdar ini bertujuan agar ikatan silaturahmi semakin kuat dan misi melestarikan kebudayaan lokal dan Bahasa Ibu Sunda Tangerang semakin digelorakan. Sekitar 70orang hadir dalam kegiatan ini, mereka datang bersama pasangan, keluarga, anak, dan sanak keluarganya.

“Sejauh ini kita saling berinteraksi di grup whatsapp, kemudian ada permintaan untuk melakukan Kopdar agar bisa kenal satu sama lain dan silaturahmi lebih erat, maka dari itu kami membuat acara Kopdar ini, rencananya acara kopdar seperti ini akan kami lakukan per satu bulan sekali”. Ungkap Kang Agus selaku tim dan founder Aing Tangerang.

Acara Kopdar yang pertama ini berlangsung cukup lancar, tak jarang disela perbincangan terdapat candaan-candaan khas Sunda Tangerang yang dikeluarkan baik oleh tim Aing Tangerang maupun oleh peserta FKS Aing Urang Sunda Tangerang. Wajar saja karna diacara Kopdar ini dari sesi pertama perkenalan sampai penghujung acara seluruh peserta Kopdar menggunakan bahasa Sunda Tangerang sehingga membuat suasana sangat terasa kental kearifan lokalnya.

“kami mengajak bagi siapapun, khususnya para kaula muda yang ingin bersama-sama melestarikan kebudayaan lokal dan Bahasa Ibu Sunda Tangerang, untuk bergabung di FKS Aing Urang Sunda Tangerang selanjutnya, ini sebuah wadah Forum bukan sebuah organisasi jadi bagi siapapun bisa ikut dalam Forum ini, tidak ada persyaratan tertentu untuk bergabung yang penting ikut serta melestarikan kebudayaan dan bahasa Sunda Tangerang”  ajakan dari Ida, Yuli, Teh Enok, dan Hendri yang merupakan Tim Aing Tangerang disela acara Kopdar FKS Aing Urang Sunda Tangerang.

Harapanya gerakan ini menjadi gerakan yang sangat positif bagi kalangan pemuda Sunda Tangerang, kami juga mengharapkan dukungan penuh bagi seluruh warga Sunda Tangerang dan kalangan pemerintah atas gerakan pelestarian budaya dan bahasa Sunda Tangerang ini sehingga nantinya anak cucu kita masih bisa mempertahankan Bahasa Ibu Sunda Tangerang sebagai identitasnya. (Aing Tangerang)

4 komentar:

MANG ATANG (MASKOT AING TANGERANG)

kata "Mang" dipake Masyarakat Sunda Tangerang jang sebutan ka jelama usia paruh baya alias kolot teuing teu ngora teuing teu, &quo...